
Pondok Pesantren Al-Risalah Batetangnga berada di Kanang, Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Pesantren ini didirikan pada tanggal 19 Agustus 2015. corak pesantren ini adalah Ahli Sunnah wal Jamaah Pondok Pesantren al-Risalah didirikan pada tanggal Rabu 19 Agustus 2015 di bawah naungan Yayasan Harisah al-Gifary. Pondok Pesantren al-Risalah Batetangnga didirikan oleh H. Bedong, H. Muhdin Bedong, M.Pd., Dr. Abdul Gaffar Bedong, M.Th.I. dengan pengasuh Kiyai Mudir, S.Pd.I. dan ketua yayasan Dr. Muhammad Ali Rusdi Bedong, S.Th.I., M.H.I. Pada awal dibukanya santri Pon-Pes al-Risalah hanya berjumlah 3 orang.
Seiring waktu dan tersebarnya informasi, santri saat ini pertanggal 21 Februari 2016 sudah berjumlah 45 orang, pada penerimaan tahun ajaran 2016 meningkat pesat menjadi 215 santri dan tahun 2021 menjadi 1230 santri. Penamaan Pon-Pes ini dengan nama al- Risalah paling tidak merujuk pada 3 pilosofi. Pertama al-Risalah memiliki makna ajaran yang dibawa oleh para rasul dan nabi. Pilosofinya adalah santri dan alumni diharapkan menjadi warasah al-anbiya’/pewaris para nabi. Kedua al-risalah dimaknai sebagai delegasi dengan harapan santri dan alumni diharapkan menjadi delegasi yang membawa pencerahan kepada masyarakat dalam berbagai bidang, khususnya bidang agama. Ketiga al-Risalah sebagai nama dari sebuah kitab karya Imam al-Syafi’iy berisi tentang kaidah fikih dan ushul fikih yang mencerminkan pemikirannya yang moderat dengan harapan santri dan alumni menjadi masyarakat yang berpaham wasathiyyah atau moderat dengan menggunakan kaidah fikih dan ushul fikih yang mampu menggabungkan dalil agama dan kearifan lokal. Visi Misi Pon-Pes al-Risalah adalah mencetak insan yang tafaqquh fi ad-din dengan berlandaskan pada tiga kecerdasan yaitu spiritual, emosional dan intelektual. Untuk mencapai tiga kecerdasan tersebut, ponpes al-Risalah menggabungkan pelajaran agama ditambah dengan pelajaran umum yang diatur dalam wajardiknas dengan tetap mempertahankan kitab-kitab turats para ulama terdahulu sesuai dengan mottonya al-muhafazhah ‘ala al-qadim as-shalih wa al-akhdzu ‘ala al-jadid al-ashlah (menjaga tradisi ulama terdahulu yang bagus dan menggunakan tradisi baru yang lebih baik). Targetnya, setiap santri diharapkan mampu: – Mengamalkan akhlak mulia dan kepekaan sosial – Membaca kitab kuning dan memahaminya, – Menggunakan bahasa asing yakni Arab dan Inggris – Menghafal al-Qur’an